Dalam sebuah negara modern berhaluan demokrasi, “warga agama” kedudukannya sama sebagai “warga negara”. Namun, kenyataannya selalu ada kelompok tertentu yang ingin mencoba menjadikan agama sebagai identitas publik; bahkan sering menyeruak masuk mendesakkan kepentingan atas nama agama, atau lebih tepatnya memaksakan kepentingan kelompok (agama)-nya. Hal tersebut bukan terjadi di kawasan pedesaan, melainkan kawasan modern perkotaan. Lanjutkan membaca “Wajah Islamisme Kota”